Tepat tanggal 30 Januari kemarin saya membeli ikan komet berwarna oranye dengan bintik hitam di sirip bawah dan sirip atasnya. Ikan itu kuberi nama "Dumang". Namun, tepat 10 hari saya memeliharanya, dia mati, entah itu karena apa. Prediksi saya, mungkin karena tidak adanya cahaya yang menerangi toplesnya saat malam, mungkin juga karena sempitnya wilayahnya saat ini.
Yah hari sabtu kemarin saya menambah properti akuarium kecil saya (yang sebelumnya ada kerang berwarna putih yang terukir cantik), ada bunga tiruan dan satu lagi ikan komet berwarna putih dengan warna oranye yang menutupi sebagian kepalanya, ukurannya agak kecil dibandingkan "Dumang". Awalnya mereka terlihat tidak akur, saling kejar-kejaran, seruduk-serudukan, saya jadi khawatir dengan si Putih, takutnya dia cepat mati karena tubuhnya yang kecil diseruduk terus dengan si Dumang. Keesokan harinya, eh...mereka terlihat sangat akrab, berenang beriringan, si Dumang terlihat seperti memperkenalkan wilayahnya kepada si Putih. Seperti kakak yang mengajarkan sesuatu kepada adiknya. Setidaknya keakraban itu terjalin hingga senin dini hari.
Pukul 05.30, saat terbangun dari tidur...saya KAGET...Dumang terbujur kaku di atas kerang putih. Kasihan...sepertinya, ia baru saja menghembuskan napas terakhirnya, karena jasadnya belum mengambang di atas permukaan air. Saya kemudian mencoba me-reka ulang kejadian. Kira-kira senin dini hari, si Dumang dan si Putih berenang dalam kegelapan tanpa ada cahaya sedikitpun. Yah memang malam itu listrik padam. Cahaya lampu teras yang seringkali memberikan percikan cahayanya di kamarku tak nampak. Gelap gulita menyelimuti dan aroma dingin merasuk ke tulang. Si Putih dan si Dumang berenang dalam kegelapan, namun naas katup pernapasan Dumang tersangkut di ukiran kerang putih...yah itu hanya prediksi. Tapi sebenarnya saya harus memberikan lampu pada akuarium kecilku agar ikanku dapat berenang dengan panduan cahaya.
Kakak malah menyalahkanku, karena saya terlalu pelit memberi makan ikan, dua butir di setiap pukul 8 pagi dan 8 malam. Padahal, saya sudah mengikuti dosis yang dianjurkan si mas-mas ikan. Saat menjelaskan seperti itu, Kakak malah berbalik menyalahkan si mas-mas ikan, katanya itu cara liciknya supaya ikan yang kita beli cepat mati dan kemudian membelinya lagi. Wallahualam…
Jasad Dumang tidak ingin kuberikan pada Puchan, kucing peliharaanku. Dumang akhirnya saya kuburkan di taman depan rumah, sekali-kali memanusiakan ikan...hehe
Sekarang tinggal si Putih penghuni akuarium toples ini. Kita lihat seberapa lama dia akan bertahan.…
Cek per cek, keesokan harinya jeng-jeng...setelah saya memberikan makan beberapa jam yang lalu, entah mengapa si Putih berenang seperti orang mabok, nabrak-nabrak dinding toples. Sepertinya si Putih udah sakaratulmaut, sesekali saya menggoyang-goyangkan toples supaya si Putih tidak kehilangan kesadarannya. Tapi tetap saja si Putih tidak sadarkan diri. Hanya tiga hari saya memeliharanya, si Putih terlalu cepat pergi. Gagal lagi deh pelihara ikan :( .