Huruf dan angka, ingin hidup menjadi sekelompok tulisan di dalam setumpuk kertas...
Mereka bersorak membangunkan otak-otak pemalas.
"Bangun...bangun...kami ingin segera diolah. Sungguh ruginya kami menunggu, terperangkap dalam khayalan dan imajinasi sesaat"
"Kalian tahu hey otak pemalas! Orang-orang diluar sana sudah menunggu kombinasi kami olehmu"
"Tidakkah kau sadar hey pencipta makna! karyamu ditunggui, karyamu dirindui..."
Oleh: Risma Amalia
0 komentar:
Posting Komentar