Penipuan melalui panggilan telepon maupun SMS sudah marak terjadi, apalagi bila penipuannya mengatasnamakan salah satu dari perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia yang berkedok undian berhadiah. Modus penipuan melalui SMS mungkin hampir semua pengguna telepon seluler sudah pernah mengalaminya, dan saya yakin 98% orang tidak mempercayainya. Tapi kalau melalui panggilan telepon, yakin saja pasti masih ada yang percaya. Teman saya pernah mengalami kejadian seperti itu, dan dia mengikuti apa yang diperintahkan si pelaku penipuan melalui jaringan telepon selulernya yang berlanjut ke mesin ATM. Alhasil dia mengalami masalah keuangan setelahnya.
Mengapa saya menceritakan penipuan berkedok undian berhadiah kali ini? karena saya baru saja terpilih menjadi salah satu calon korban penipuan melalui panggilan telepon. Tapi Alhamdulillah dari awal saya sudah bisa tebak orang ini pasti bermaksud menipu, walaupun ada setitik pengharapan dari saya kalau itu benar #haha. Terang saja si pelaku lihai sekali dalam berbicara bak seorang operator sungguhan, apalagi nominal yang ditawarkan Rp15jt + pulsa senilai Rp1jt, menggiurkan bukan?
Saya merupakan salah satu pelanggan dari Telk*msel, jadi ceritanya si pelaku memberi kabar bahagia bahwa saya merupakan salah satu pemenang dari undian berhadiah yang diselenggarakan oleh pihak Telk*msel dengan berhadiahkan nominal di atas. Mendengar kabar tersebut saya hanya cengengesan #wah penipu nih (dalam hati), apalagi nomor si penelepon adalah nomor 12 digit yang umum dipakai (ini no.nya 0813-6874-4445). Namun saya masih tetap meladeni cuap-cuap ala operatornya.
Si pelaku awalnya bertanya, "Apa mba tadi pagi nonton program musik Dah*yat?"
"Tidak mas, memangnya kenapa?" tanyaku heran
"Wah sayang sekali mba, padahal tadi pagi proses pengundiannya disiarkan langsung di acara Dah*yat lho".
"Tapi jangan khawatir mba, sekarang saya akan beritahu mekanisme pengambilan hadiahnya, tolong didengarkan dengan baik-baik mba ya supaya gak salah langkah!" imbuhnya.
Karena si pelaku belum mendengarkan jawaban apa-apa dari saya, dia mulai merasa bahwa saya telah meragukannya. Si pelaku kembali menyapa dan berusaha untuk meyakinkan saya.
"Halo mba, mba tenang aja ya ini bukan modus penipuan jadi mba tidak usah ragu dengan saya karena ini sudah rezeki mba. Kalau boleh tahu namanya mba siapa?"
"Oh oke mas, nama saya Risma" saya mencoba menjawab.
Kali ini saya mulai serius dan penasaran bagaimana mekanisme pengambilan hadiah yang akan diberitahu oleh si pelaku. Terlebih dahulu si pelaku menyuruh saya untuk menyediakan pulpen dan kertas.
"Sudah siap mba?"
"Oke siap" jawabku mantap.
Tidak butuh waktu yang lama si pelaku menjelaskan mekanisme pengambilan hadiahnya. Dengan mengantongi informasi berupa nama saya dan nama kartu debit ATM yang saya punya (BNI), si pelaku kemudian memberikan nomor yang "katanya" nomor PIN pemenang (80081274307179) yang nantinya harus saya ketikkan di mesin ATM. Dia menyuruh saya untuk segera ke ATM Mandiri dan melarang saya untuk menutup telepon selama perjalanan menuju ke ATM terdekat. #Yaelah mas aturan penipuan melalui ATM masih itu-itu aja? 😒. Katanya sih supaya suara saya bisa terekam selama proses pengambilan hadiah, sehingga besok para pemirsa Dah*yat bisa mendengar bagaimana perjuangan saya ditipu, eh maksudnya Mas itu perjuangan saya dalam memperoleh hadiah tersebut, wkwkwkwk
"Maaf mas sepertinya saya tidak berminat, saya sudah tahu modus penipuan seperti ini, soalnya teman saya sudah pernah mengalaminya" ungkapku yang tidak ingin membuang-buang waktu berbicara sama orang yang sudah jelas-jelas berniat menipu.
"Astagfirullah, mba tahukan bohong itu dosa? Mana mungkin saya membohongi mba"
"Mas, semua orang juga tahu kalau bohong itu dosa, tapi buktinya masih ada juga orang yang sering melakukan pembohongan, yah kayak Mas ini"
#ceileh masbro sama mbabro lagi cekcok 😂
"Begini saja, mba coba datang ke ATM Mandiri terdekat, masukkan saja kartu ATM BNI mba, terus masukkan nomor PIN pemenang yang tadi mba tulis, maka nanti di mesin ATM akan tertera nama "Risma pemenang undian Telk*msel". Kalau misalnya saya menyuruh mba untuk menekan tombol "transfer", mba jangan lakukan, langsung cancel saja transaksi itu. Tapi faktanya mba, saya tidak akan menyuruh mba untuk menekan "transfer" lihat saja nanti, karena saya bukan penipu. Mba bisa mencobanya sekarang" si pelaku tidak menyerah sedikitpun untuk meyakinkan saya, kali ini nada suaranya meninggi, sepertinya emosinya mulai meluap #haha.
"Okelah mas saya akan coba" ungkapku, karena setelah dipikir-pikir saya tak perlu khawatir wong saldo rekening BNI saya saat ini nominalnya di bawah 10rb, hehe.
"Terimakasih atas kerjasamanya mba, jangan lupa utamakan keselamatan selama di perjalanan" kata si pelaku yang sok perhatian.
Sesampainya saya di ATM terdekat, saya langsung mengecek handphone, ternyata si pelaku masih setia mendengar. Saya pun memberitahu kepada si pelaku kalau saya sudah tiba. Si pelaku pun meminta saya untuk mengikuti setiap langkah-langkah yang ia beritahu.
"Sekarang mba langsung masukkan saja kartu ATM mba, pilih bahasanya, masukkan password, kalau sudah tekan transaksi lainnya..."
"Tunggu mas, kok di mesin ATMnya gak ada kata transaksi lainnya?" tanyaku heran.
"Ah masa gak ada sih mba, memangnya mba ini masuk di ATM apa?"
"ATM Bersama mas" jawabku.
"Aduuh mba, saya tadi bilangnya di ATM Mandiri gimana sih." si pelaku marah-marah.
"Ohhh, saya pikirnya tadi di ATM Bersama" #AdaAqua? 😂
Ya, saya bingung juga, memangnya bisa kartu debit BNI masuk ke ATM Mandiri? #memang bisa sih, saya-nya saja yang baru tahu, hihi
Karena si pelakunya marah-marah, ya sudah bodo amat, saya tekan tombol merah, bye!
Pulang dari ATM saya singgah ke swalayan dulu. Lagi sibuk cari barang yang mau dibeli, eh si pelaku tidak henti-hentinya menelpon.
"Mba, gimana sudah ketemu ATM Mandiri nya?" tanya si pelaku
"Maaf mas, saya gak mau ambil hadiahnya, buat mas sajalah itung-itung sedekah"
"Haduuhh, bagaimana sih mba...". Si pelaku belum sempat ngomel, saya langsung mengakhiri teleponnya #kasian mas nya saya PHP-in 😂
Sesampainya di rumah, saya segera searching informasi di internet mengenai cara transfer uang melalui ATM Mandiri. Ternyata oh ternyata si pelaku menggunakan metode e-Cash Mandiri untuk mentransfer uang dari rekening korban ke rekening mereka. Nomor PIN pemenang yang si pelaku berikan tadi (80081274307179) merupakan uraian dari 80 + 081274307179, dimana nomor di belakang tersebut merupakan nomor handphone mereka yang sudah teregistrasi di e-Cash Mandiri.
Beberapa jam kemudian, tiba-tiba muncul pop up dilayar handphone saya yang bertuliskan "RISMA, SELAMAT ANDA BERHASIL MENJADI PEMENANG UNDIAN TELK*MSEL", setelah itu handphone saya berdering dengan nomor yang berbeda dari sebelumnya. Lagi-lagi celoteh khas penipu terdeteksi dan rupanya ganti pemain, kali ini medok Jawa-nya sangat kental. Orangnya lumayan sabar dari penelpon sebelumnya, panjang lebar si penipu ini berusaha untuk meyakinkan saya (sepertinya penipu sebelumnya mengadu ke temannya 😂). Dengan ramahnya saya menjawab "Maaf mas saya lagi sibuk, sibuk membaca artikel tentang penipuan berkedok undian berhadiah dan bagaimana cara melaporkannya kepada pihak berwajib" - skak mat - si penipu langsung menutup teleponnya #hahaha. Saya pun melanjutkan penelusuran di internet.
Dari hasil searching saya di internet, saya menemukan beberapa artikel yang bisa kalian baca menyangkut cara transfer ke e-Cash Mandiri lewat ATM bank lain, ini dia salah satunya ➜ https://mogamugi.com/cara-transfer-ke-e-cash-mandiri-lewat-atm-bank-lain-selain-mandiri/
"Halo mba, mba tenang aja ya ini bukan modus penipuan jadi mba tidak usah ragu dengan saya karena ini sudah rezeki mba. Kalau boleh tahu namanya mba siapa?"
"Oh oke mas, nama saya Risma" saya mencoba menjawab.
Kali ini saya mulai serius dan penasaran bagaimana mekanisme pengambilan hadiah yang akan diberitahu oleh si pelaku. Terlebih dahulu si pelaku menyuruh saya untuk menyediakan pulpen dan kertas.
"Sudah siap mba?"
"Oke siap" jawabku mantap.
Tidak butuh waktu yang lama si pelaku menjelaskan mekanisme pengambilan hadiahnya. Dengan mengantongi informasi berupa nama saya dan nama kartu debit ATM yang saya punya (BNI), si pelaku kemudian memberikan nomor yang "katanya" nomor PIN pemenang (80081274307179) yang nantinya harus saya ketikkan di mesin ATM. Dia menyuruh saya untuk segera ke ATM Mandiri dan melarang saya untuk menutup telepon selama perjalanan menuju ke ATM terdekat. #Yaelah mas aturan penipuan melalui ATM masih itu-itu aja? 😒. Katanya sih supaya suara saya bisa terekam selama proses pengambilan hadiah, sehingga besok para pemirsa Dah*yat bisa mendengar bagaimana perjuangan saya ditipu, eh maksudnya Mas itu perjuangan saya dalam memperoleh hadiah tersebut, wkwkwkwk
"Maaf mas sepertinya saya tidak berminat, saya sudah tahu modus penipuan seperti ini, soalnya teman saya sudah pernah mengalaminya" ungkapku yang tidak ingin membuang-buang waktu berbicara sama orang yang sudah jelas-jelas berniat menipu.
"Astagfirullah, mba tahukan bohong itu dosa? Mana mungkin saya membohongi mba"
"Mas, semua orang juga tahu kalau bohong itu dosa, tapi buktinya masih ada juga orang yang sering melakukan pembohongan, yah kayak Mas ini"
#ceileh masbro sama mbabro lagi cekcok 😂
"Begini saja, mba coba datang ke ATM Mandiri terdekat, masukkan saja kartu ATM BNI mba, terus masukkan nomor PIN pemenang yang tadi mba tulis, maka nanti di mesin ATM akan tertera nama "Risma pemenang undian Telk*msel". Kalau misalnya saya menyuruh mba untuk menekan tombol "transfer", mba jangan lakukan, langsung cancel saja transaksi itu. Tapi faktanya mba, saya tidak akan menyuruh mba untuk menekan "transfer" lihat saja nanti, karena saya bukan penipu. Mba bisa mencobanya sekarang" si pelaku tidak menyerah sedikitpun untuk meyakinkan saya, kali ini nada suaranya meninggi, sepertinya emosinya mulai meluap #haha.
"Okelah mas saya akan coba" ungkapku, karena setelah dipikir-pikir saya tak perlu khawatir wong saldo rekening BNI saya saat ini nominalnya di bawah 10rb, hehe.
"Terimakasih atas kerjasamanya mba, jangan lupa utamakan keselamatan selama di perjalanan" kata si pelaku yang sok perhatian.
Sesampainya saya di ATM terdekat, saya langsung mengecek handphone, ternyata si pelaku masih setia mendengar. Saya pun memberitahu kepada si pelaku kalau saya sudah tiba. Si pelaku pun meminta saya untuk mengikuti setiap langkah-langkah yang ia beritahu.
"Sekarang mba langsung masukkan saja kartu ATM mba, pilih bahasanya, masukkan password, kalau sudah tekan transaksi lainnya..."
"Tunggu mas, kok di mesin ATMnya gak ada kata transaksi lainnya?" tanyaku heran.
"Ah masa gak ada sih mba, memangnya mba ini masuk di ATM apa?"
"ATM Bersama mas" jawabku.
"Aduuh mba, saya tadi bilangnya di ATM Mandiri gimana sih." si pelaku marah-marah.
"Ohhh, saya pikirnya tadi di ATM Bersama" #AdaAqua? 😂
Ya, saya bingung juga, memangnya bisa kartu debit BNI masuk ke ATM Mandiri? #memang bisa sih, saya-nya saja yang baru tahu, hihi
Karena si pelakunya marah-marah, ya sudah bodo amat, saya tekan tombol merah, bye!
Pulang dari ATM saya singgah ke swalayan dulu. Lagi sibuk cari barang yang mau dibeli, eh si pelaku tidak henti-hentinya menelpon.
"Mba, gimana sudah ketemu ATM Mandiri nya?" tanya si pelaku
"Maaf mas, saya gak mau ambil hadiahnya, buat mas sajalah itung-itung sedekah"
"Haduuhh, bagaimana sih mba...". Si pelaku belum sempat ngomel, saya langsung mengakhiri teleponnya #kasian mas nya saya PHP-in 😂
Sesampainya di rumah, saya segera searching informasi di internet mengenai cara transfer uang melalui ATM Mandiri. Ternyata oh ternyata si pelaku menggunakan metode e-Cash Mandiri untuk mentransfer uang dari rekening korban ke rekening mereka. Nomor PIN pemenang yang si pelaku berikan tadi (80081274307179) merupakan uraian dari 80 + 081274307179, dimana nomor di belakang tersebut merupakan nomor handphone mereka yang sudah teregistrasi di e-Cash Mandiri.
Beberapa jam kemudian, tiba-tiba muncul pop up dilayar handphone saya yang bertuliskan "RISMA, SELAMAT ANDA BERHASIL MENJADI PEMENANG UNDIAN TELK*MSEL", setelah itu handphone saya berdering dengan nomor yang berbeda dari sebelumnya. Lagi-lagi celoteh khas penipu terdeteksi dan rupanya ganti pemain, kali ini medok Jawa-nya sangat kental. Orangnya lumayan sabar dari penelpon sebelumnya, panjang lebar si penipu ini berusaha untuk meyakinkan saya (sepertinya penipu sebelumnya mengadu ke temannya 😂). Dengan ramahnya saya menjawab "Maaf mas saya lagi sibuk, sibuk membaca artikel tentang penipuan berkedok undian berhadiah dan bagaimana cara melaporkannya kepada pihak berwajib" - skak mat - si penipu langsung menutup teleponnya #hahaha. Saya pun melanjutkan penelusuran di internet.
Dari hasil searching saya di internet, saya menemukan beberapa artikel yang bisa kalian baca menyangkut cara transfer ke e-Cash Mandiri lewat ATM bank lain, ini dia salah satunya ➜ https://mogamugi.com/cara-transfer-ke-e-cash-mandiri-lewat-atm-bank-lain-selain-mandiri/
Ada juga cerita pengalaman salah seorang pedagang online yang sempat mengikuti mekanisme si penipu yang berpura-pura sebagai pembeli (lewat e-Cash Mandiri juga), kalian bisa menyimak kronologis lengkapnya disini ➜ https://www.kompasiana.com/monicagunawanjap/kronologis-lengkap-penipuan-mandiri-e-cash_5879def6c122bd1a0d144857
Zaman sekarang sudah semakin canggih, para penipu juga memanfaatkan kecanggihan tersebut. Semoga ini bisa menjadi bahan pelajaran buat kita untuk tetap selalu waspada terhadap berbagai bentuk penipuan di sekitar kita.